1. Latihan Pisik Ayam
Ayam yang akan turun ke gelanggan, biasanya kami berikan training atau
latihan minimal selama 30 hari penuh. Beberapa training yang kami
lakukan setiap harinya yaitu: Memberikan sedikit senam pada ayam di pagi
hari (antara Jam 8-9 pagi) untuk melatih dan melenturkan otot2.
Latihan-latihan yang dapat dilakukan antar lain:
- Senaman leher, dengan cara memutar leher ayam dengan tangan kearah
kiri dan kanan sebanyak masing-masing 30 putaran Putaran jangan
dilakukan terlalu cepat, lakukan kira2 1 detik per putaran. Fungsi
senaman leher adalah melatih otot2 leher agar lebih lentur sewaktu
menekuk leher lawan ataupun mencari kepala lawan untuk dipukul.
- Senaman badan, dengan cara memutar badan ayam kearah kiri dan kanan
masing-masing 30 putaran. Ayam diputar dengan cara memasukkan tangan
kita ke salah satu celah sayap ayam dan memutarnya secara perlahan
(putaran kanan tangan di sayap kir, dan sebaliknya). Fungsi senaman
badan adalah untuk membiasakan ayam melakukan putaran saat bertarung,
khususnya posisi kaki-kaki dan badan.
- Senaman sayap + kaki, dengan cara mengangkat ayam pada dada dengan
menggunakan telapak tangan. Ayam akan terlihat seakan-akan memberikan
pukulan kaki ke lawan di depannya sekaligus mengepakkan sayapnya.
latihan ini dapat diberikan 30 kali.
- Senaman kaki, dengan cara menekang punggung ayam ke arah bawah
sambil mendorongnya ke arah depan. Latihan ini biasa disebut dengan
push-up ayam. latihan juga dapat diberikan 30 kali setiap harinya.
- Senaman sayap, dengan cara menjantur ayam. Dalam menjantur ayam,
jangan sekali2 melakukan janturan secara statis, maksudnya ekor ayam
dipegang trus menerus di atas sampai beberapa detik. Janturan statis
hanya akan membuat kerusakan pada ekor ayam dan tak jarang menyebabkan
kerusakan pada pinggang ayam. Janturan yang lebih bagus akan "Janturan
ikutan". Dimana ayam diangkat setinggi-tingginya dengan kedua tangan,
satu tangan memegang dada ayam dan satunya lagi memegang ekor di dekat
panggal. Kemudian tangan di dada ayam di lepas sambil tangan satunya
yang memegang pangkal ekor ikut turun kebawah searah dengan jatuhnya
ayam. Latihan ini dapat dilakukan 5-10 kali.
Senaman di atas sudahlah cukup di pagi harinya dan biasanya akan memakan
waktu 5-10 menit untuk menyelesaikan seluruh senaman tersebut. Setelah
ayam mendapat senaman-senaman, maka ayam kita lepaskan sebentar untuk
melemaskan kembali otot-ototnya sekitar 5 menit, kemudian langsung bisa
dimandikan dan dijemur di panas pagi hari. Memandikan ayam tidak perlu
terlalu basah, ini hanyalah untuk menyegarkan ayam setelah memperoleh
senaman. Ayam dijemur jangan terlalu lama, 15 menit waktu penjemuran
sudahlah cukup. Dan setelah dijemur, ayam bisa dilepas kembali ataupun
dimasukkan ke kandang umbaran sampai siang hari. Dan di siang hari ayam
diistirahatkan di kandang tidurnya, kalau istilah kami diberikan "Bobok
Siang".
Setelah memperoleh Bobok Siang, di sore hari di pukul 16.00-17.00 ayam
kembali kita beri training. Training yang akan kita berikan adalah
"Training Lari" yang dapat dilakukan melalui lari kurung/songkok (sorry
kalo istilahnya beda di kota lain, yang saya pakai adalah istilah medan
hehehe).
Untuk lari kurung, alat bantu yang kita perlukan yaitu sepasang kurungan
ukuran besar dan kecil dan 1 ekor ayam pejantan lainnya. ayam jantan
lainnya di letakkan di dalam kurungan kecil, kemudian ditutup kembali
dengan kurungan besar sehingga terdapat jarak sekitar 10 cm. Kemudian
ayam yang akan kita latih dilepaskan di luar kurungan besar. Bila kita
lakukan hal ini, maka ayam yang menerima latihan akan mencoba untuk
bertarung dengan ayam yang terletak di dalam kurungan kecil. Dan karena
adanya jarak antar kurung kecil dan besar, maka ayam akan trus mencari
cari celah untuk bertarung yang akhirnya membuatnya berlari trus menerus
mengelilingi kurungan besar. Lari ayam akan dimulai perlahan dan
semakin cepat sejalan dengan semangatnya untuk bertarung. Latihan ini
bisa kita lakukan 15-30 menit setiap harinya.
Setelah memperoleh latihan lari, ayam kembali kita lepaskan 5 menitan
untuk melemaskan otot2nya. Dan setelah itu ayam akan kita berikan
vitamin dan suplemen yang akan kami jelaskan pada tulisan berikutnya.
Hal yang perlu diingat, jangan terlalu memaksakan latihan/senaman ayam.
latihan/senaman di atas dapat ditingkatkan jumlahnya sejalan dengan
perjalanan latihan dari hari ke harinya.
2. Perawatan mental
Setelah sehari-melakukan latihan pisik ayam, maka latihan yang
selanjutnya harus kita lakukan adalah memperkuat mental dan pengalaman
tarung ayam. Satu-satunya cara yang dapat kita lakukan adalah dengan
menjajal ayam dengan untulan ataupun ayam bangkok lainnya. Latihan ini
sangat diperlukan oleh ayam bangkok yang akan diturunkan ke gelanggang
untuk memperkuat mental dan memberikan pengalaman tarung yang lebih
padanya.
Dalam waktu 30 hari, semakin banyak latihan jajal yang kita lakukan maka
semakin baik hasil yang akan kita peroleh. Jajal bisa dilakukan 5 kali
sehari, dan paling sedikit adalah 7 hari sekali, sehingga dalam waktu
training 30 hari, ayam akan menerima minimal 4-7 kali latihan tarung.
Jajalan yang biasa kami lakukan adalah di sore hari di pukul
16.00-17.00, dan bila ayam memperoleh latihan jajal, maka latihan lari
tidaklah perlu dilakukan. di Jajalan pertama, tidak perlu dilakukan
terlalu lama, biasanya hanya 1 ronde (10 menit) dan inipun dilakukan
dengan membungkus paruh dan jalu ayam baik untuk ayam yang akan dilatih
maupun lawan tandingnya. Tujuan membungkus paruh dan jalu ayam selain
untuk menghindari terjadinya luka pada ayam yang akan dilatih adalah
untuk meningkatkan emosi ayam bila bertarung. Paruh dan jalu yang
dibungkus akan membuat ayam susah untuk melakukan pukulan dan kebanyakan
hanya mengeluarkan teknik-teknik yang memberikan banyak gerakan cepat
sehingga sangat bagus untuk otot-oto ayam. Sampai dengan jajal ke-2,
kita tetap membungkus paruh dan jalu ayam dan jajal dilakukan sama
selama 10 menit.
Di jajal ke-3 sampai ke-4, paruh dan jalu masih dalam keadaan
terbungkus, akan tetapi durasi jajal ditingkatkan menjadi 2 ronde (2x10
menit).
Di jajal ke-5, latihan mulai mencapai puncaknya dan jajal kita lakukan
tetap 3x10 menit, dan disini, paruh dan jalu ayam yang akan kita latih
tidak akan kita bungkus, akan tetapi paruh dan jalu lawan masih dalam
kondisi dibungkus. Di jajal ke-5 ini, akan terlihat perbedaan dan
peningkatan gaya, kecepatan dan pengalaman tarung ayam yang sedang kita
latih. Biarkan dia sesuka dan sesenangnya melakukan pukulan2 ke arah
lawan yang kondisi paruh dan jalunya terbungkus, sehingga disinilah akan
mulai membentuk mental tarung yang sepenuhnya. Mental dan Rasa percaya
diri ayam akan meningkat dengan baik karena terus-terusan bisa memukul
lawan dengan mudah. Walaupun terkesan seperti menyiksa lawan tarung,
akan tetapi hal ini sangat diperlukan bagi ayam yang kita latih. Di
jajal ke-5 ini, bisa kita pastikan, kalau memang ayam yang kita latih
adalah tipe ayam pukul, maka rata2 pukulannya akan mengenai tempat2
vital lawan. Dan bila ayam tersebut adalah tipe jalu, maka minimal di 5
menit pertama, beberapa tikaman sudah tersarang ke lawan tarungnya, dan
bila tidak ada satupun tikaman jalu yang tersarang, berarti ayam yang
kita latih bukan tipe ayam jalu dan sebaiknya jalu yang dimilikinya kita
potong saja karena akan merugikannya bila di gelanggang harus bertemu
dengan lawan lain yang memiliki jalu.
Di jajal ke-6, latihan sudah masuk ke tahap seperti aslinya. Paruh lawan
tarung sudah tidak dibungkus lagi, akan tetapi jalu lawan tetap kita
bungkus untuk menghindari luka serius pada ayam yang kita latih. Jajal
ke-9 tetap selama 3x10 menit. Di jajal ini ayam yang kita latih akan
merasakan bagaimana menerima patukan-patukan dan banyak pukulan dari
lawan. Dan yang pasti ayam yang kita latih akan mengalami pendarahan
disekitar mukanya akibat patukan. Hal yang kita harapkan adalah, semakin
banyak patukan dan darah di mukanya, maka semakin tinggi semangat dan
mental tarungnya. Hal ini karena ada sedikit mitos tentang ayam bangkok,
bahwa semakin banyak darah yang dikeluarkannya maka akan semakin tinggi
pula semangat tarungnya.
Setelah jajal ke-6 adalah saatnya untuk istirahat minimal selama 5 hari
untuk menyembuhkan luka dan mengembalikan tenaganya. Ayam tidak perlu
menerima latihan lari di sore hari akan tetapi senaman pagi tetap kita
lakukan. Hal ini untuk menghindari terjadinya kelelahan yang terlalu
tinggi pada ayam. Bila di jajal ke-9 ayam mengalami banyak luka di
bagian muka, maka pengobatan harus dilakukan agar luka2 cepat kering dan
sembuh. Bekas-bekas luka yang timbul secara tidak langsung memberikan
nilai lebih bagi ayam, karena kulit2 mukanya akan semakin tebal dan
lebih tidak mudah untuk terluka.
Setelah masa istirahat dan penyembuhan luka selesai, maka jajal ke-7
(terakhir) bisa kita lakukan. Bagi kami, jajalan ini adalah yang
terakhir sebelum ayam dapat turun ke gelanggang. Jajalan dilakukan full
5x10 menit ataupun sampai lawannya lari, akan tetapi diusahakan untuk
mencari lawan tarung yang memiliki mental yang cukup kuat sehingga dapat
menyelesaikan maksimal tarung 5x10 menit.
Di jajal ke-7 ini, ayam yang kita latih harus mampu menyelesaikan 5x10
menit durasi tarung, bila ternyata ayam tidak mampu dan dironde ke 4
atau ke-5 tenaga ayam habis dan tidak bisa memukul lagi, maka jajal kita
stop dan berarti ayam yang kita latih belum siap untuk turun ke
gelanggang. Ayam yang siap ke gelanggang adalah ayam harus mampu
menyelesaikan durasi tarung minimal 5x10 menit.
Hal yang perlu diingat bahwa, sebisanya lawan-lawan tanding yang
diperoleh ayam yang kita latih memiliki teknik tarung yang berbeda-beda
sehingga pengalaman yang akan diperolehnya pun akan semakin banyak.
Akhir kata, semakin banyak jajal yang diterima ayam yang kita latih,
maka akan semakin kuat mental dan pengelaman tarung yang diperolehnya.
Akan tetapi semua jajalan yang kita lakukan tetaplah harus memperhatikan
unsur kehati-hatian, karena kalau tidak, tak jarang upaya latihan yang
telah kita berikan hanyalah sia-sia belaka....
3. Pola Makan.
Setelah sehari-melakukan rawatan Pisik dan Mental ayam, maka perawatan
yang terpenting lainnya adalah menjaga pola makan dan suplemen yang akan
kita berikan ke ayam. Pola makan dan suplemen ayam harus kita jaga
sebaik-baiknya dengan teratur dan disiplin, sehingga saat memperoleh
latihan senam dan jajal, ayam tidak akan mengalami kekurangan gizi
(sakit kuning).
Makanan Utama
Untuk pemberian makanan utama, dapat dibedakan untuk jenis ayam yang
akan kita latih. Bila ayam yang dilatih adalah tipe pukul, maka makanan
yang diberikan harus lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan
protein untuk memperkuat otot2nya. Kandungan lemak juga penting untuk
ayam tipe pukul untuk cadangan tenaganya. Makanan utama yang biasa kami
berikan adalah Jagung yang telah direndam semalaman ataupun campuran
antara Jagung gabah dengan perbandingan 1:1. Pemberian makanan utama
diberikan di pagi hari setelah menerima latihan senaman dan di sore hari
setelah menerima latihan lari. Bila di Sore hari ayam menerima latihan
jajal, maka makan sore tidak perlu dilakukan.
Untuk tipe ayam jalu, maka Makanan utama harus banyak mengandung
karbohidrat, akan tetapi tidak perlu mengandung terlalu banyak protein
dan lemak. Ayam jalu memerlukan kelincahan pukulan sehingga kandungan
karbohidrat yang terpenting untuk tenaga, sedang kandungan lemak dan
protein hanya akan membuat ayam mengalami peningkatan berat badan dan
pembentukan otot yang tidak terlalu diperlukan. Makanan yang biasa
diberikan adalah gabah rendaman murni ataupun campuran gabah jagung
dengan perbandingan 3:1.Pemberian makan utama sama dilakukan seperti di
atas.
Dalam pemberian makanan utama, takaranya tidak perlu terlalu banyak
sampai2 tembolok ayam sangat besar, akan tetapi diberikan sesuai dengan
ukuran berat badannya, yang bisa diberikan dengan perbandinga berat
badan dengan makanan adalah 15-20:1 sesuai dengan kebutuhannya. Dengan
kata lain bila berat badan ayam adalah 4kg, maka sekali makan bisa
diberikan sebanyak 200-250gram sesuai dengan tingkat nafsu makan ayam.
Dan jangan lupa untuk memberikan ayam minum setelah makanan utamanya
dihabiskan.
Makanan/Vitamin SuplemenMakanan/Vitamin Suplemen biasanya diberikan di
malam hari tepat sebelum ayam tidur di malam harinya, hal ini ditujukan
agar seluruh kandungan gizi yang diberikan dapat terserap dengan baik
pada ayam. Makanan dan vitamin suplemen yang diberikan rutin setiap
harinya adalah sebagai berikut:
- Vitamin lengkap A,B Compex,C,D,E,K yang diberikan masing2 1 butir.
Vitamin yang diberikan tidak perlu vitamin yang mahal, kami biasa
memberikan vitamin keluaran IPI.
- 1/2 jempol gula merah yang dilunakkan dengan air (Untuk tambahan karbohidrat)
- 1/4 atau 1/2 buah Tomat. (Untuk menyegarkan dan membantu pencernaan ayam)
- 1 Butir telur puyuh bulat yang telah direbus. (Untuk tambahan
protein). Untuk tipe ayam jalu pemberian telur puyuh rebus bisa
diperjarang menjadi 2-3 hari sekali.
Suplemen yang diberikan 4-5 hari sekali (sebaiknya di malam setelah ayam memperoleh latihan jajal):
- 1 butir pil minyak ikan. (Untuk mempercepat pertumbuhan dan memperkuat bulu)
- 1 butir pil kalq. (Untuk memperkuat tulangan)
- 1/4 jempol kunyit (Untuk membantu pencernaan dan menyehatkan perut ayam)
Bila kita ingin memperoleh hasil yang lebih maksimal, seminggu sekali
ayam bisa diberikan suplemen Brands sari pati ayam sebanyak 1 buah
sendok teh. Akan tetapi pemberian ini tidak terlalu diperlukan hanya
ditujukan untuk memaksimalkan pemberian makanan.
Perlu diingat bahwa, selama periode training sebelum turun ke gelanggan,
latihan senam dan jajal yang kita lakukan pada ayam akan sangat sangat
menguras tenaga ayam sehingga pola makan dan suplemen yang baik dan
teratur sangatlah diperlukan untuk menjaga keseimbangan kesehatannya.
Banyak cara ataupun metode lain ataupun suplemen lain yang diberikan
oleh penggemar kepada ayam, akan tetapi pola makan dan suplemen di atas
sudahlah sangat cukup bagi ayam yang kita latih untuk turun ke
gelanggan. Dan selain itu faktor biaya perawatan juga harus menjadi
perhatian kita.
Memang benar, bila dilihat dari pola latihan senam, jajal, serta pola
makan dan suplemen akan sangat banyak menguras tenaga dan biayanya, akan
tetapi hal ini akan menjadi setimpal dengan hasil dan kesenangan yang
akan diperoleh bila nantinya ayam yang kita turunkan ke gelanggan
memperoleh kemenangan. Dan bila hal ini dapat kita peroleh, maka tenaga
dan biaya yang kita keluarkan akan terasa lebih ringan.
Akhir kata, pola makan dan suplemen di atas adalah kebiasaan yang kami
lakukan sewaktu melakukan perawatan ayam untuk turun ke gelanggang, akan
tetapi seluruh pola di atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi dari masing-masing penggemar.
4. Penutup
Setelah kita selesai melakukan latihan senaman, latihan jajal serta
menjaga pola makan dan suplemen sehari-hari pada ayam yang kita latih,
maka hal yang tetap perlu kita lakukan adalan melihat sejauh mana
perkembangan kemajuan persiapan ayam untuk turun ke gelanggang. Seluruh
latihan dan pola makan yang kita berikan kita harapkan nantinya akan
mampu memberikan hasil yang maksimal sewaktu ayam bertarung di
gelanggang yang akhirnya akan membuahkan kemenangan.
Dan sebagai penutup, hal terakhir yang perlu kita lakukan adalah
memberikan usaha terakhir sebelum ayam turun di gelanggang. Dan hal ini
kita lakukan adalah tepat di malam hari sebelum ayam turun ke
gelanggang. Hal yang kita lakukan dengan memberikan suplemen terakhir
bagi ayam kesayangan kita. Suplemen yang diberikan ditujukan agar ayam
mampu mengeluarkan dan menghasilkan tenaga yang maksimal sewaktu
bertarung.
Banyak macam suplemen terakhir yang diberikan sebelum bertarung, akan
tetapi hal yang biasa kami berikan adalah dengan memberikan suntikan
suplemen Neurobion cair sebanyak 2-3 cc. Memang ini terkesan seperti
memberikan dopping ke ayam, akan tetapi dari pengalaman yang kami
peroleh cukup baik memberikan hasil bagi ayam yang diturunkan ke
gelanggang.
Neurobion cair dapat dibeli secara bebas di apotik, dan ini memang
diperuntukkan bagi manusia untuk meningkatkan stamina, dan bagi ayam hal
yang sama juga dapat kita peroleh.
Akan tetapi, pemberian suntikan neurobian tidak bisa sembarangan
dilakukan, biasanya suntikan diberikan tepat di malam hari sebelum ayam
turun ke gelanggan di besoknya dan diberikan pada saat ayam benar-benar
dalam kondisi tenang, dan biasanya kami berikan tepat saat ayam akan
tidur di malam hari.
Banyak pertanyaan mengapa hal ini harus dilakukan pada saat kondisi ayam
sedang tenang dan saat hampir tidur. jawabannya adalah karena cairan
neurobion ataupun sejenis dopping ayam lainnya akan secara langsung
berpengaruh terhadap metabolisme ayam khususnya aliran darah dan jantung
ayam. Sehingga bila diberikan saat ayam sedang aktif, maka lebih
cenderung menyebabkan ayam menjadi semakin aktif bahkan bisa-bisa tidak
tidur semalaman yang menyebabkan kecapaian di besok harinya. Dan tak
jarang menyebabkan efek negatif terhadap ayam seperti pernafasan yang
berat (mulut cengap-cengap) dan bisa-bisa muka ayam menjadi merah padam
bahkan biru. Sehingga atas alasan inilah mengapa pemberian harus kita
lakukan saat ayam tenang dan hampir tidur sehingga tubuh ayam lebih
gampang menyesuaikan cairan/dopping yang baru disuntikkan padanya.
Perlu diingat bahwa pemberian neurobion ataupun dopping lainnya haruslah
sesuai dengan dosisnya, jangan pernah memberikan suntikan neurobion
lebih dari 3cc karena hanyalah efek negatif yang jadinya akan timbul
pada ayam. Dan setelah diberi suntikan, maka sebisa mungkin ayam harus
benar-benar bisa kita istirahatkan dan tidur bila ayam menjadi semakin
aktif maka bisa dipastikan besok hari bukanlah waktu yang tepat untuk
menurunkannya ke gelanggang
Di pagi hari sebelum ayam kita bawa ke gelanggang, hal terakhir yang
biasa kami lakukan adalah memberikan ayam setengah jempol gula merah
lunak dan parutan 1/4 timun dan diberikan minum secukupnya. Ayam tidak
perlu diberikan makan karena masihlah cukup kandungan gizi dari hasil
pemberian kita di hari-hari sebelumnya. Dan jangan lupa, pemberian
suplemen vitamin, minyak ikan, telur puyuh, dll harus di stop 1 hari
sebelum ayam diturunkan ke gelanggang.
Akhir kata, setelah seluruh upaya kita memberikan latihan dan menjaga
pola makan pada ayam, hal terakhir yang kita lakukan adalah berharap
semoga ayam yang akan kita turunkan ke gelanggan dapat menang.
Jangan lupa, apapun cerita dan hasilnya, Ayam akan kalah dengan ayam,
Kalau memang kita memutuskan untuk turun ke gelanggang, maka menang atau
kalah adalah hal yang biasa dan harus kita terima. Tapi walaupun gitu,
paling tidak kita telah memberikan usaha yang maksimal pada ayam
kesayangan kita.