Kelompok :
Nurul Hakim 08.01.53.0143
Tegar Priya Gahara 08.01.53.0153
TCP
TCP
umumnya digunakan ketika protokol lapisan aplikasi membutuhkan layanan transfer
data yang bersifat andal, yang layanan tersebut tidak dimiliki oleh protokol
lapisan aplikasi tersebut. Contoh dari protokol yang menggunakan TCP adalah
HTTP dan FTP. Transmission Control Protocol (TCP) adalah suatu protokol yang
berada di lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau
model DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat
diandalkan (reliable).
Segmen-segmen
TCP akan dikirimkan sebagai datagram-datagram IP (datagram merupakan satuan
protokol data unit pada lapisan internetwork). Sebuah segmen TCP terdiri atas
sebuah header dan segmen data (payload), yang dienkapsulasi dengan menggunakan
header IP dari protokol IP. Sebuah segmen dapat berukuran hingga 65495 byte:
216-(ukuran header IP terkecil (20 byte)+ukuran header TCP terkecil (20 byte)).
Datagram IP tersebut akan dienkapsulasi lagi dengan menggunakan header protokol
network interface (lapisan pertama dalam DARPA Reference Model) menjadi frame
lapisan Network Interface. Gambar berikut mengilustrasikan data yang dikirimkan
ke sebuah host.
Di
dalam header IP dari sebuah segmen TCP, field Source IP Address diatur menjadi
alamat unicast dari sebuah antarmuka host yang mengirimkan segmen TCP yang
bersangkutan. Sementara itu, field Destination IP Address juga akan diatur
menjadi alamat unicast dari sebuah antarmuka host tertentu yang dituju. Hal ini
dikarenakan, protokol TCP hanya mendukung transmisi one-to-one. Port TCP mampu
mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk menyampaikan segmen-segmen TCP
yang dikirimkan yang diidentifikasi dengan TCP Port Number. Port TCP merupakan
hal yang berbeda dibandingkan dengan port UDP, meskipun mereka memiliki nomor
port yang sama. Port TCP merepresentasikan satu sisi dari sebuah koneksi TCP
untuk protokol lapisan aplikasi, sementara port UDP merepresentasikan sebuah
antrean pesan UDP untuk protokol lapisan aplikasi. Selain itu, protokol lapisan
aplikasi yang menggunakan port TCP dan port UDP dalam nomor yang sama juga
tidak harus sama. Sebagai contoh protokol Extended Filename Server (EFS)
menggunakan port TCP dengan nomor 520, dan protokol Routing Information
Protocol (RIP) menggunakan port UDP juga dengan nomor 520. Jelas, dua protokol
tersebut sangatlah berbeda! Karenanya, untuk menyebutkan sebuah nomor port,
sebutkan juga jenis port yang digunakannya, karena hal tersebut mampu
membingungkan (ambigu).
Proses
pembuatan koneksi TCP disebut juga dengan “Three-way Handshake”. Tujuan metode
ini adalah agar dapat melakukan sinkronisasi terhadap nomor urut dan nomor
acknowledgement yang dikirimkan oleh kedua pihak dan saling bertukar ukuran TCP
Window. Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut:
• Host pertama (yang ingin membuat
koneksi) akan mengirimkan sebuah segmen TCP dengan flag SYN diaktifkan kepada
host kedua (yang hendak diajak untuk berkomunikasi).
• Host kedua akan meresponsnya dengan
mengirimkan segmen dengan acknowledgment dan juga SYN kepada host pertama.
• Host pertama selanjutnya akan mulai
saling bertukar data dengan host kedua.
TCP
adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam
proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan
Internet. protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol
ini berupa kumpulan protokol.Protokol ini juga merupakan protokol yang paling
banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat
lunak di system operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini
adalah TCP
Protokol
TCP dikembangkan pada akhir dekade 1970 hingga awal 1980 sebagai sebuah
protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk
membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP merupakan sebuah standar
jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan
fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini
menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP
yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling
berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable
yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda
(seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang
heterogen.
Konsep
TCP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu
komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer
DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg
organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan
negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya
pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP. Di
antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg dapat ditentukan untuk semua jaringan.
- Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
- Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.
- Mudah dikonfigurasikan.
Tahun
1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai penelitian yg kemudian
menjadi cikal bakal packet switching . Packet switching inilah yg memungkinkan
komunikasi antara lapisan network (dibahas nanti) dimana data dijalankan
dan disalurkan melalui jaringan dalam bentuk unit-unit kecil yg disebut
packet*. Tiap-tiap packet ini membawa informasi alamatnya masing-masing yg
ditangani dengan khusus oleh jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan
paket-paket lain. Jaringan yg dikembangkan ini, yg menggunakan ARPAnet sebagai
tulang punggungnya, menjadi terkenal sebagai internet. Protokol-protokol TCP/IP
dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan menjadi protokol-protokol standar
untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol ini mengalami peningkatan
popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP digabungkan menjadi versi 4.2
dari BSD (Berkeley Standard Distribution) UNIX. Versi ini digunakan secara luas
pada institusi penelitian dan pendidikan dan digunakan sebagai dasar dari
beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan Ultrix dari
Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara TCP/IP dan sistem operasi
UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan TCP/IP. Unit informasi yg
mana jaringan berkomunikasi. Tiap-tiap paket berisi identitas (header) station
pengirim dan penerima, informasi error-control, permintaan suatu layanan dalam
lapisan network, informasi bagaimana menangani permintaan dan sembarang data
penting yg harus ditransfer.
Seperti yang telah dikemukakan
diatas TCP/IP hanyalah merupakan suatu lapisan protokol(penghubung) antara satu
komputer dg yg lainnya dalam network, meskipun ke dua komputer tersebut
memiliki OS yg berbeda. Untuk mengerti lebih jauh marilah kita tinjau
pengiriman sebuah email. Dalam pengiriman email ada beberapa prinsip dasar yg
harus dilakukan. Pertama, mencakup hal-hal umum berupa siapa yg mengirim email,
siapa yg menerima email tersebut serta isi dari email tersebut. Kedua,
bagaimana cara agar email tersebut sampai pada tujuannya.Dari konsep ini kita
dapat mengetahui bahwa pengirim email memerlukan “perantara” yg memungkinkan
emailnya sampai ke tujuan (seperti layaknya pak pos). Dan ini adalah tugas dari
TCP/IP. Antara TCP dan IP ada pembagian tugas masing-masing.
TCP merupakan
connection-oriented, yg berarti bahwa kedua komputer yg ikut serta dalam
pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu sebelum pertukaran data
( dalam hal ini email) berlangsung. Selain itu TCP juga bertanggung jawab untuk
menyakinkan bahwa email tersebut sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan dan
mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan
hubungan (hal inilah yg membuat TCP sukar untuk dikelabuhi). Jika isi
email tersebut terlalu besar untuk satu datagram * , TCP akan membaginya
kedalam beberapa datagram. IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung,
tugasnya adalah untuk meroute data packet . didalam network. IP hanya bertugas
sebagai kurir dari TCP dalam penyampaian datagram dan “tidak bertanggung jawab”
jika data tersebut tidak sampai dengan utuh (hal ini disebabkan IP tidak
memiliki informasi mengenai isi data yg dikirimkan) maka IP akan mengirimkan
pesan kesalahan ICMP*. Jika hal ini terjadi maka IP hanya akan memberikan pesan
kesalahan (error message) kembali ke sumber data. Karena IP “hanya” mengirimkan
data “tanpa” mengetahui mana data yg akan disusun berikutnya menyebabkan IP
mudah untuk dimodifikasi daerah “sumber dan tujuan” datagram. Hal inilah
penyebab banyak paket hilang sebelum sampai kembali ke sumber awalnya. (jelas !
sumber dan tujuannya sudah dimodifikasi) Kalimat Datagram dan paket
sering dipertukarkan penggunaanya. Secara teknis, datagram adalah kalimat yg
digunakan jika kita hendak menggambarkan TCP/IP. Datagram adalah unit dari
data, yg tercakup dalam protokol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar